Gandeng Ray-Ban, Facebook Garap Kacamata AR

Gandeng Ray-Ban, Facebook Garap Kacamata AR

Facebook sedang mengerjakan proyek augmented reality di Facebook Reality Labs, Washington. Kali ini Facebook bekerja sama dengan perusahaan induk Ray-Ban, Luxottica.
Rencananya kacamata AR ini akan melantai di pasaran sekitar tahun 2023 sampai 2025. Itu tergantung pada kecepatan pengembangan yang dilakukan Facebook sendiri.

Dilansir dari Ubergizmo, Jumat (27/9/2019), kacamata AR ini akan dinamakan Orion. Facebook mengklaim kacamata ini kelak dapat menggantikan peran ponsel.
Orion nantinya akan menawarkan fitur-fitur mirip ponsel, seperti menerima panggilan, membagikan lokasi, mencari informasi, dan sebagainya. Untuk pemakaiannya, kacamata ini akan dilengkapi dengan asisten suara yang akan membantu pengguna.

Facebook Gelar Edukasi Ajak Pengguna Tetap Aman di Media Sosial

Diwartakan sebelumnya, Facebook mengelar forum edukasi dan dialog yang bertajuk 'Aman di Media Sosial'. Di forum ini, Facebook beserta produk lainnya, seperti Instagram dan WhatsApp, menyuarakan pentingnya pengguna untuk menjaga keamanan saat menjelajah di platform media sosial tersebut.

Kehadiran forum ini, menurut Kepala Kebijakan Publik Facebook di Indonesia Ruben Hattari, juga tidak lepas dari jumlah pengguna asal Indonesia merupakan salah satu yang terbesar untuk tiga layanan Facebook, termasuk Instagram dan WhatsApp.

"Misi Facebook telah bergeser. 14 tahun lalu saat pertama kali hadir, Facebook ingin menjadi platform yang menghubungkan orang dengan kerabat dan teman. Namun, kini kami memiliki misi untuk membuat koneksi itu lebih positif," tuturnya di Jakarta, Rabu (25/9/2019).

Oleh sebab itu, media sosial ini berupaya menghadirkan beragam fitur yang memungkinkan pengguna merasa aman dan nyaman saat memakainya. Namun selain fitur, Ruben menuturkan pentingnya edukasi untuk para pengguna.

Hal itu ditegaskan pula oleh Safety Policy Manager Facebook Asia-Pacific Amber Hawkes yang menuturkan Facebook telah menghadirkan beragam fitur yang memungkinkan platformnya semakin aman.

"Salah satunya adalah melalui kebijakan yang dikeluarkan. Facebook melayani banyak orang di seluruh di dunia, sehingga kami membuat standar komunitas yang memiliki prinsip, dapat diterapkan di seluruh dunia, dan dijelaskan," tuturnya menjelaskan.

(Keenan Pasha/Why)

Share:

Recent Posts